Sementara itu pemerintah India, mengumumkan bahwa Pakistan, telah memulangkan 335 warga India, yang tinggal sementara di negara itu secara resmi.Sekelompok orang bersenjata, Selasa (22/4/2025) menyerang rombongan wisatawan di tempat wisata Pahalgam, yang berjarak sekitar 90 kilometer dari kota Srinagar, di Kashmir yang diduduki India. Akibat serangan itu, sedikitnya 26 orang terbunuh.
Pemerintah India, menyebut insiden tersebut sebagai serangan teror, dan menuduh Pakistan, terlibat dalam serangan itu, tapi Islamabad, membantahnya.
Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, merespons serangan tersebut dengan memerintahkan pembentukan sebuah komite independen untuk menyelidiki detail kasus tersebut.Pemerintah India, pasca-serangan itu, melakukan serangkaian langkah diplomatik keras, dan keamanan termasuk menangguhkan Perjanjian Air Indus, menutup pintu penyeberangan, dan beberapa langkah lain terhadap Pakistan.
Di sisi lain, Pakistan, juga menunjukkan respons keras terhadap India, dengan menerbitkan pernyataan tegas, dan melakukan langkah-langkah diplomatik, perdagangan, dan keamanan terhadap India.
Para pengamat politik meyakini bahwa ketegangan luar biasa yang belum terjadi sebelumnya antara India dan Pakistan, ini dapat memicu putaran baru konflik regional.
Pasukan India dan Pakistan, dalam tiga hari berturut-turut terlibat kontak senjata di zona konflik Kashmir, sehingga menyebabkan hubungan kedua negara tetangga itu anjlok ke level terendah setelah serangan teror Pahalgam.
Beberapa laporan menyebutkan bahwa sedikitnya 75 warga Pakistan, sehari yang lalu, Sabtu (26/4) kembali ke negaranya dari India.Presiden Iran Masoud Pezeshkian, Sabtu melakukan kontak telepon dengan Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, dalam upaya menurunkan ketegangan, dan menghilangkan kesalahpahaman di antara Pakistan dan India.
Dalam pembicaraan telepon itu, Presiden Iran, menekankan urgensi perang bersama melawan terorisme. Ia menuturkan, peristiwa terbaru telah melipatgandakan urgensi kerja sama lebih besar regional dalam melawan fenomena buruk terorisme, dan dalam menghancurkan infrastruktur finansial serta persenjataan kelompok-kelompok teroris.
Masoud Pezeshkian, juga menegaskan bahwa semua pihak harus bekerja keras untuk mengukuhkan perdamaian, keamanan, dan ketenangan di kawasan.PM Pakistan, Shehbaz Sharif, dalam kontak telepon itu mengecam tegas segala bentuk aksi teror dan mengatakan, “Pakistan, adalah korban terorisme, dan memahami dengan baik pentingnya perang tegas melawan fenomena buruk ini. Kami berusaha memulihkan kondisi ekonomi negara, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan seperti Republik Islam Iran, menekankan perdamaian, stabilitas, dan keamanan kawasan yang stabil.”
Presiden Iran, hari Sabtu juga melakukan kontak telapon dengan PM India, Narendra Modi, dan mengecam keras aksi teror di Pahalgam, India, dan menyampaikan belasungkawa kepada pemerintah serta rakyat negara itu, dan menegaskan pentingnya kerja sama negara-negara kawasan untuk melawan terorisme, dan solidaritas dalam menghadapi ancaman bersama.
Dalam kontak telepon itu, PM India, menyoroti detail aksi teror Pahalgam, dan mengingatkan pengalaman pahit bangsa Iran, terkait masalah teror.Ia menuturkan, “Iran, karena pengalaman-pengalaman mengerikannya, dapat merasakan penderitaan rakyat India, lebih baik dari negara lain. Kami sepenuhnya setuju dengan pandangan Anda bahwa perang melawan terorisme membutuhkan persatuan, dan kerja sama di segala bidang di antara negara-negara kawasan.”
342/
Your Comment